SEJARAH DESA SEMPOL
Penelitian secara tepat tentang asal usul dan pertmbuhan Desa Sempol kurang dapat diketahui dengan pasti, namun sepanjang yang kami peroleh menurut cerita dan keterangan-keterangan dari pini sepuh yang masih ada, dapatlah kita cuplik sejarah Desa sebagai berikut:
- Selama sebelum terwujud Desa adalah Hutan belukar yang terletak disebelah sungai Brantas yang sekarang sebagai urutan Bendungan Karang Kates, antara Pegunungan Kendeng atau Pegunungan Gamping Utara.
Pembatas hutan yang pertama: ( Bedah Krawang Adalah): MBAH WIRO. Asal dari Bojonegoro/Tuban, yang dalam perjalanan-nya ditemani oleh seorang bernama: MBAH MARIO SATIR. Berasal dari Tulungagung Kediri. Dimana beliau berdua membabat hutan, akan tetapi tidak kumpul/ berpisah. MBAH WIRO mengadakan pembabatan hutan di sebelah Barat, dan MBAH MARIO SATIR di sebelah timur, pembabatan hutan tersebut dilakukan kurang lebih Th: 1905 dimana makin lama makin banyak pengikutnya sehingga terwujud DESA SEMPOL ( sebab pembabatan dilakukan ngerompo 12) sedangkan MBAH WIRO oleh kerabat pengikutnya dipilih sebagai: KAMITUWO Desa Sempol.
- Mengapa sampai ada istilah Desa Sempol? Disini diceritakan asal perpanjangan ceritanya.
- Pada waktu itu ada seorang bernama JOKO LELONO beserta kawannya bernama WEDONO dan WEDANI, pertama datang di Penguluran-Sengguruh, lalu JOKO LELONO berjalan menuju ke Gampingan, meneruskan perjalanan ke Pagak terus menuju ke Tumpak Lawang lalu terus lagi ke Tlogosari
- JOKO LELONO sampai mengadakan peperangan dengan BOYORANGSANG, akhirnya JOKO LELONO mengalami kekalahan lalu JOKO LELONO istirahat, lalu ada suara tidak ada rupanya mengatakan begini: JOKO LELONO disuruh mencari MBAH DEMI yang letaknya di tengah laut, disuruh mengambil kunci wasiat untuk menanggulangi segalah musuh dari manapun , kunci tersebut di bengkungnya MBAH DEMI, dikarenakan kedua orang tersebut dalam pembabatan tidak kumpul dinamakan DESA SEMPOL.
- Mbah Wiro kawin dengan seorang putri namA : Ginah tida mempunyai keturunan, sedangkan Mbah Mariyo Satir kawin dengan seorang putri: kasinem mempunyai keturunan 9 anak
- Masa jabatan kamituwo pertama selama 8 tahun dari tahun 1905 s/d 1913
- Mbah Mariyo Satir sebelum meninggal dunia berpesan kepada kerabtnya atau teman-temannya
- Bila mana saya sudah meninggal jangan di beri tenger kayu atas akan tetapi supaya di beri tenger kayu randu atau kayu yang empuk
- Pesanan ke 2 kepada kawan-kawannya supaya mendengarkan bunyi tokek, bila tokek itu belum berbunyi berarti desa ini belum aman, tapi kalau tokek itu sudah berbunyi desa ini aman dan tentram
- Menurut keterangan dulu di gunung remuk di buat tapa pandu maka sekarang di namakan banduroto.
- mengenai peninggalan dulu sekarang, masih ada berupa punden yang letaknya ada di tengah-tengah desa antara dukuh banduroto dan sempol.
Demikian keteragan tentang sejarah yang saya peroleh dari pini sepuh desa sempol.
SUSUNAN PEJABAT DESA SEMPOL
KECAMATAN PAGAK
- Pada tahun : 1905 s/d th. 1913 kamituwo di jabat oleh : mbah wiro selama 8 tahun.
- Pada tahun : 1913 s/d th. 1921 kepala desa di jabat oleh : Mbah Trowongso selama 8 tahun.
- Pada tahun : 1921 s/d th. 1923 kepala desa di jabat oleh : Mbah Mario Satir selama 2 tahun.
- Pada tahun : 1923 s/d th. 1930 kepala desa di jabat oleh Mbah Rono Pawiro selama 7 tahun.
- Pada tahun : 1930 s/d th. 1640 kepala desa di jabat oleh Arsan selama 10 tahun.
- Pada tahun : 1940 s/d th. 1954 kepala desa di jabat oleh Rasman selam 10 tahun.
- Pada tahun : 1954 s/d th. 1964 kepala desa di jabat oleh P.Setu selama 14 tahun.
- Pada tahun : 1965 s/d th. 1978 kepala desa di jabat oleh Sarjono selama 13 tahun.
- Pada tahun : 1979 mulai tanggal 21 maret 1979 kepala des adi jabat oleh Poniman sampai 1989 selama 11 tahun.
- Tanggal 03 maret 1990 di jabat oleh Dasuki Wibowo.
- Pada tahun 2001 di jabat oleh bapak M.Sholeh Hariono.
- Pada tahun 2007 di jabat oleh bapak Syamsul Arifin
- Pada tahun 2019 di jabat oleh bapak Mohamad Bachri sampai sekarang